Oleh: Taufiq Hidayat
Perkataan suci kau lantunkan,
Bahasa demi bahasa kau ukir sederhana,
Hasrat menggebu, entahlah membara.
Aku larut, nyenyak dalam mimpi yang nyata.
Kenapa aku ini sebenarnya ?
Apakah aku sudah gila ?
Oh, tidak.
Aku adalah aku.
Tapi, kenapa aku?
Aku bingung dalam kebingungan.
Aku ragu dalam keraguan.
Segala yang ada, katanya nyata.
Dan segala yang nyata, katanya ada.
seperti ini kah aku ?
Pantaskah aku sebagai manusia?
Punya pikiran namun buta.
Pantaskah aku sebagai tolak ukur segalanya ?
Dengan hanya dasar manusia, adalah ciptaan yang paling sempurna.