Profil IMABA Yogyakarta

Melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan merupakan keinginan beberapa orang yang telah lulus sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, terlebih alumni-alumni pesatren. Salah satunya alumni pondok pesantren mambaul ulum bata-bata. Dari keingin tersebut tak banyak alumni mambaul ulum bata-bata  melanjutkan studi di perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan, budaya-budaya yang ikonik serta kota yang banyak dikunjungi masyarakat indonesia.

Ikatan Mahasiswa Bata-bata (IMABA) Yogyakarta adalah suatu organisasi pesantren, perkumpulan alumnus pondok pesantren mambaul ulum bata-bata yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Yogyakarta. IMABA Yogyakarta merupakan salah satu dari organisasi IMABA (Ikatan Mahasiswa Bata-Bata) yang terpencar di berbagai belahan nusantara dan dunia. Dimana dengan adanya IMABA dapat mempermudah dan dapat menjembatani bagi yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi, khususnya bagi santri mambaul ulum bata-bata yang ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi Negri atau Swasta.

Sebagai Organisasi, IMABA mempunyai seperangkat organisasi yang menjadi pedoman bagi anggotanya, dalam menjalankan roda organisasi. Salah satu diantara seperangkat organisasi yang dimaksud adalah Falsafah IMABA atau lebih akrab disebut dengan Tri Khidmat IMABA. Yaitu, Religius, Akademis, Transformatif. Dengan nilai nilai falsafah ini, IMABA terus mengharapkan selalu mampu menjaga eksistensinya sebagai sebuah organisasi yang lahir dari rahim pesantren bata bata, dengan tetap melestarikan nilai keislaman, keilmuan, dan peka dalam merespon tantangan global

Dalam keorganisasian, IMABA Yogyakarta menempati sebagai Dewan Perwakilan Wilayah Yogyakarta yang terdapat pada Hierarki IMABA. Dimana hirerarki IMABA terdiri dari Dewan Pengurus Pusat (DPP), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Daerah (DPD). Dari hal itu sebagai organisasi yang lahir dari rahim Pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-bata, IMABA Yogyakarta berada dibawah koordinasi Dewan Pengurus Pusat yang terikat langsung terhadap pesantren bata-bata. Dimana Dewan Pengurus Pusat berada dibawah koordinasi Humas Dewan Ma’hadiyah Mambaul Ulum Bata-bata.

Turut serta mewarnai dunia pendidikan di perguruan tinggi, alumni pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata kian banyak menjutkan studinya ke berbagai perguruan tinggi. Diantaranya Syaifuddin, Ali Makki, Abdul Hamid, Asy’ari dan Abdul Hannan, pada generasi awal. Para Mahasiswa santri inilah yang kemudian menjadi pioner-pioner berdirinya IMABA. Adapun pelopor berdirinya IMABA Yogyakarta yaitu Taretan Syaifuddin, Taretan Abd. Hamid, Taretan Asy’ari. Mulai dari satu perkumpulan Mahasiswa alumni mambaul ulum bata-bata yang melanjutkan pendidikan di Yogyakarta yang pada masa itu masih terkumpul sebagai takmir masjid di pengok, kota Yogyakarta.  Alumni Bata- Bata yang berstatus mahasiswa pada saat itu memilih untuk menjadi takmir masjid, sebagai bagian dari implementasi terhadap ilmu yang telah diperoleh selama dipondok pesantren. Kemudian timbullah Inisiatif untuk mendirikan suatu wadah bagi mahasiswa Bata-Bata yang semakin kuat dikala sekitar tahun 2001. Dimasa itu alumni dari Bata-Bata mulai semakin banyak yang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Pada dasarnya, keinginan membentuk satu wadah tersebut agar mempermudah santri Bata-Bata yang ingin melanjutkan studi di Yogyakarta.

            Bermula dari perkumpulan itu dan pembicaraan yang cukup intens, IMABA Yogyakarta sebagai wadah organisasi bagi mahasiswa santri bata-bata dengan harapan dapat membantu dan mewadahi alumni bata-bata yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di yogyakarta, di deklarasikanlah pada hari senin 18 desember 2009 M/1 muharram 1431 H, yang bertempat di mato coffe Yogyakarta dengan terpilihnya Taretan Mohammad Juri sebagai Koorditor pertama. Pendeklarasian tersebut terwujud sekitar delapan tahun semenjak perkumpulan mahasiswa santri bata-bata yang berkumpul di masjid. Juga berselang empat tahun dari terbentuknya Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA).

Sebagai organisasi yang baru lahir, sekretariat organisasi masih belum ada, sebagai langkah alternatifnya, segala bentuk kegiatan dan kerja organisasi dilaksanakan di kos Mohammad Juri. Diantara anggota IMABA Yogyakarta yang terdata pada saat itu baru Alimuddin. Kegaiatan IMABA Yogyakarta pada awal berdirinya lebih fokus pada penataan organisasi dan pendataan terhadap alumni Bata-Bata yang melanjutkan studi di Yogyakarta. Tentu rutinitas keagamaan seperti tahlil menjadi salah satu kegiatan dalam mempererat tali silaturrahim.