Oleh: Rofi’ie_elbj
Perkembangan teori manajamen tidak bisa terlepas dari jejak-jejak sejarah peradaban manusia, karena pada hakikatnya manajamen merupakan alat atau metode untuk manusia bisa mencapai sebuah tujuan. Jejak sejarah bukti keberhasilan manajamen adalah terciptanya Candi Borobudur dan juga Piramida di Mesir serta banyak lagi peninggalan-peninggalan kebudayaan yang merupakan bukti keberhasilan dari konsep manajamen.
Pembangunan Piramida di Mesir kemudian pembangunan Candi Borobudur di Indonesia membutuhkan ratusan tenaga kerja serta waktu yang amat lama untuk menyelesaikan bangunan- bangunan tersebut, bahkan ada yang mengatakan dalam jangka 20 tahunan Pemerintah Mesir telah berhasil merenovasi 5 piramida, kemudian Candi Borobudur juga amat lama dibangun dari masa Gubernur Jenderal Inggris yang waktu itu menjajah Jawa pada tahun 1814 kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan pada tahun 1975-1982. Pemerintah Kolonial Belanda dilaporkan menghabiskan sekitar 83.400 gulden, sedangkan Pemerintah Indonesia dibantu oleh UNESCO pada waktu itu menggelontorkan biaya sebesar USD 7.750 juta untuk merenovasi Candi Borobudur.
Kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan-bangunan Piramida di Mesir dan Candi Borubudur di Indonesia menjadi sebuah keajaiban dunia yang menggambarkan proses manajamen yang berlangsung jauh di masa lampau sebelum manajamen modern ditemukan. Era modern ini kegiatan manajamen menjadi sebuah kegiatan yang ilmiah karena kegiatan manajamen dicatat dan catatan tersebut diabadikan sehingga tidak rusak dan tidak ada yang merusak. Namun pada hakikatnya dibalik bangunan Piramida Mesir dan juga Candi Borobudur membuktikan bahwa teori manajamen mengalami perkembangan yang maju walaupun secara perlahan, peristiwa ini dikenal dengan evolusi dari perkembangan teori manajamen. Meskipun dewasa ini pada abad ke 21 perkembangan manajamen sangat melaju pesat searah mengikuti perkembangan teknologi yang bersifat eksponensial.
Pembahasan pada tulisan ini kita akan membahas evolusi perkembangan manajamen mulai dari aliran manajamen ilmiah, aliran organisasi klasik, aliran manajamen manusiawi, dan aliran manajamen modern.
1. Evolusi Teori Manajamen
Tanpa sebuah teori semua pembahasan layaknya sekedar intuisi seperti halnya dugaan ataupun harapan yang membatasi penggunaannya dalam sebuah kelompok atau organisasi yang semakin kompleks kebutuhan dan tujuannya. Manajamen sebagai suatu ilmu telah berkembang sedemikian rupa setelah ditemukannya teori manajamen ilmiah (scientifik management) oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang dikenal sebagai bapak Manajamen Ilmiah. Perkembangan teori evolusi manajamen tidak terlepas dari peradaban manusia yang menuntut asas ke-efektifitasan dan ke-efisienan dalam produktifitas kinerja dalam sebuah kelompok atau organisasi. Teori manajamen selalu mengabdi terhadap cita-cita untuk bagaimana manusia bisa hidup di muka bumi ini dengan lebih baik. Oleh karena itu perkembangan manajamen merupakan cerminan dari perkembangan kemajuan peradaban manusia.
2. Aliran Manajamen Ilmiah
Teori manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah dalam bidang analisa dan pemecahan masalah manajemen, serta seperangkat mekanisme atau teknik-teknik untuk bisa meningkatkan efisiensi suatu pekerjaan. Aliran manajamen ilmiah ini berawal dari manajamen klasik yang dikemukakan Robert Owen (1771 –1858) dan Charles Babbage (1791-1871), yang kemudian berkembang dan memunculkan teori lain tentang manajamen yang disebut dengan manajamen ilmiah (scientific management). Teori manajamen ilmiah ini dikemukakan oleh Frederick w. Taylor sekitar tahu 1900 an yang mashur disebut sebagai gerakan efisiensi, karena usaha dan upayanya tersebut Frederick w. Taylor (1856-1915) akhirnya dikenal sebagai sosok “bapak manajamen ilmiah”.
3. Aliran Manajamen Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi merupakan teori yang menjelaskan bagaimana sebuah organisasi dan sumber daya manusianya berperilaku sesuai tanggung jawab masing-masing dalam struktur organisasi, budaya, dan juga lingkungan organisasinya. Teori organisasi klasik memulai masa dominasinya sekitar tahun 1930 dan sampai sekarang masih diakui memberikan pengaruh yang besar terhadap keberlagsungan sebuah organisasi.
Socrates (470 SM–399 SM) merupakan sosok ilmuwan yang pertama kali memberikan kontribusi dalam terbentuknya teori organisasi klasik yang paling kuno, hal itu dimulai ketika Socrates (470 SM–399 SM) memberikan nasihat kepada muridnya yakni Nicomachides tentang edukasi seorang pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik menurut Socrates adalah orang yang bisa mengetahui apa yang sedang dibutuhkan dan juga mampu mewujudkannya.
4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi merupakan sebuah aliran pemikiran manageman yang berkenaan dengan teori organisasi yang menyatakan bahwa keberadaan organisasi bertujuan untuk melayani kebutuhan manusia. Aliran ini muncul karena ketidakpuasan tentang apa yang telah dikemukakan oleh teori organisasi klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kinerja. Para manajer masih mengalami kesulitan karena karyawannya tidak secara konsisten mengikuti pola-pola perilaku yang bersifat rasional.
Elton Mayo (1880 – 1949) mengatakan bahwa: Bila manajemen personalia mendorong lebih banyak dan lebih baik dalam kinerja, maka hubungan manusiawi akan berubah menjadi lebih baik. Bila moral dan efisiensi memburuk maka hubungan manusiawi dalam sebuah organisasi juga terpengaruh akan menjadi buruk. Sehingga harus ditemukan faktor-faktor yang mampu memotivasi terhadap setiap individu karyawan dalam proses kinerja.
5. Aliran Manajamen Modern
Manajemen modern merupakan hirarki horizontal yang lebih fokus terhadap kerja sama dalam bentuk konotasi kerja kolektif dan kolaboratif untuk membantu perusahaan mewujudkan efisiensi kinerja. Masa manajemen modern berkembang melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, salah satu tokoh yang mengembangkan teori ini yaitu Abraham Maslow (1908–1970) dan Douglas McGregor (1906–1964). Kedua dibangun atas dasar manajemen ilmiah yang dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation research atau manajemen operasi) jajaran para tokoh-tokonya yaitu George Dantzig (1914–2005) dan Herbert A. Simon (1916–2001).
Referensi
- Wahjono, sentot imam. (2022, April). Perkembangan Teori Manajamen. Universitas muhammadiyah Surabaya.
- Handoko, T. Hani. 2022. Teori Manajamen Ilmiah. Universitas sebelas maret Surakarta. https://spada.uns.ac.id/mod/assign/view.php?id=180083.
- Caesar Isabela, Monica ayu. 2022. Teori Organisasi Klasik. 31 Maret 2022. Kompas.com. https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/03/31/01000051/teori-organisasi-klasik.