Oleh : Hasanuddin
DEMOKRASI, sebegitu indah diksi itu di agungkan pasca reformasi,
kebahagiaan, kemerdekaan, dan perlawanan menjadi simbol yang di agung-agungkan,
Sebuah tangisan, kehampaan dan kesengsaraan seketika berubah menjadi sebuah perayaan Seorang,
relawan, agamawan yang dermawan menjadi salah orang yang sangat serius dalam nilai-nilai ke etisan.
Namun perpolitikan menjadi jembatan dari sebuah ke dinamisan.
Orang-orang mulai sadar akan demokrasi yang mulai tidak baik-baik saja,
aksi demi aksi dilakukan untuk mencapai pada tahap transformasi.
Namun hal itu justru menjadi sebuah misteri.
Kata-kata kemerdekaan, kebahagiaan dan perlawanan sudah mulai di nafikan.
Sebegitu buruknya demokrasi yang di normalisasi dan di jadikan Tradisi demi kepentingan pribadi.