Kategori: Puisi

Rintik Rindu.

Karya: San_mhmd. Yogyakarta, Februari 2025 Aku telanjang dada,di sela rintik dan kabar tak terketik.Sunyi, tapi berisik. Pada hujan di luar jendela,adakah rindu yang tertitippada rintik, ketik dan berisik? Dinginapakah aku akan insomnia untuk malam ini?Alunan musik ‘Kata’ tak mampu meninabobokkan ku,dingin mu tak kuasa malam ini. 02:07‘Bangun kedinginan, kapan yang hujan ini?”ketik mu dari peluk

IMABA, Simfoni Persaudaraan di Bawah Langit Yogyakarta

Karya: Arie Di tanah budaya, tempat para pejuang kata,IMABA berdiri, kokoh dengan jiwa.Seperti angin yang membelai dedaunan,Ia menyapa, mengajak dalam kehangatan. Persaudaraan, bukan sekadar ungkapan,Tapi jalinan hati yang tak terputuskan.Di bawah bendera yang menjunjung tinggi cita,Kita melangkah bersama, mengeja makna. Lihatlah senyum yang merekah di setiap sudut,Di sini, tak ada duka yang terbungkus kabut.IMABA mengajarkan

Hamparan cinta

Desir ombak beriramaMenyisir pasang-surut samudra,Menghempas pasir-pasir pantai goa CemaraBeriringan angin membekas dalam dada,Semerbak bunga kian bersama.Apakah ini yang dikatakan hamparan cinta ?. Setengah jejak kau bagun asaMelipur raya samudra jauh di sana,Setiap genggam kau sembari tertawaMembuka kembali hati kehingarbiranga asa. Wahai hati yang sedang berbunga,Teruslah menyirat hamparan samudra,Masih jauh jarak kau tempuh di sanaDesak lah